Dede Yusuf : 40 Persen Pelaku Pendidikan Belum Bisa Menerjemahkan Kurikulum Merdeka
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi, menyebutkan dalam 2 tahun terakhir ini di lapangan dirinya menemukan masih ada sekitar 40 persenan pelaku pendidikan yang belum bisa menerjemahkan kurikulum merdeka.
Hal itu ia ungkapkan seusai Workshop Pendidikan dengan Tema “Sosialisasi Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran” di Hotel Sutan Raja Soreang, Sabtu (21/1).
“Saya melihat ini juga mungkin disebabkan karena banyaknya narasumber yang terlalu teknis,” kata Dede Yusuf kepada wartawan.
Padahal menurutnya, Kurikulum Merdeka filosofinya sangat sederhana sekali. Yaitu mengurangi beban kepada siswa dan memberi ruang kepada guru untuk mengeksplorasi metode-metode baru dan menemukan frekuensi yang sama antara siswa dengan gurunya.
“Saya menganalogikannya dengan pramuka, bagi siswa yang mengikuti kegiatan pramuka mereka happy tidak merasa tertekan karena selalu ada kegiatan-kegiatan luar ruang,” tuturnya.