Teknologi

Digunakan untuk Belajar di Rumah, Kuota Internet di Sleman Belum Stabil

Sekolah-sekolah dari jenjang SD hingga SMP di Sleman sudah menerapkan menggunakan sistem daring untuk pembelajaran jarak jauh yang dimulai sejak 23 Maret lalu. Disdik (Dinas Pendidikan) Kabupaten Sleman melakukan evaluasi secara berkala. 

“Tentang pembelajaran di rumah untuk yang SMP daring evalusinya memang ada masalah dengan jaringan internet,” kata Arif Haryono, Plt Kepala Dinas Pendidikan Sleman, pada Senin (20/4/2020) di Kantor Bupati Sleman. 

Dinas lantas merespon adanya kendala tersebut dengan meminta sekolah melakukan kebijakan. Utamanya dalam hal waktu pengumpulan tugas untuk disesuaikan dengan kondisi. 

“Sehingga pengumpulan tugas tidak dikatakan terlambat karena adanya kendala dengan jaringan internet maka sekolah-sekolah harus ada kebijakan sendiri tentang pengumpulan tugas,” jelas Arif. 

Arif menambahkan, kebijakan itu tidak sama antar sekolah. Hal itu karena tersebarnya daerah minim sinyal internet di Sleman. Termasuk persebaran siswa yang hingga ada di daerah perbatasan provinsi. 

Tidak hanya pada jenjang SMP yang mengalami kendala. Jenjang SD pun juga mengalaminya. Memang sejauh ini pembelajaran di jenjang SD mengandalkan pesan dengan whatsapp. Arif menyebut, bahwa tidak semua siswa memegang ponsel sendiri sehingga menghambat proses dari pembelajaran. 

“Pembelajaran lewat pesan dengan WA untuk SD, padahal (banyak) per keluarga yang ponsel-nya hanya satu dan dibawa oleh orangtua. Lalu jika orangtua pergi bekerja pagi hari, (murid-murid) baru mengerjakan tugas pada sore hari setelah ada ponsel. Maka sekolah untuk itu memberikan kelonggaran mengumpulkan tugas,” ujar Arif. 

Back to top button