Dosen ITB Kembangkan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kota Bandung
QILATZ.COM, JATINANGOR – Pemanfaatan lahan pekarangan belum optimal dilakukan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Pemerintah Kota Bandung terus mendorong agar warga memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya lebih produktif. Oleh karena itu, Institut Tekhnologi Bandung (ITB) melakukan pengabdian masyarakat di RW 10 Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung.
Kegiatan yang diketuai oleh Dewi Larasati, Ph. D dosen Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB beranggotakan Dr. Alfi Rumidatul dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB dan Yani Suryani, M.Hum dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.
“Dengan gerakan optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan dalam upaya memanfaatkan potensi lahan, mewujudkan kemandirian pangan maupun kesejahteraan keluarga dan pengembangannya ke depan menjadi Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL),” ujar dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB, Dr. Alfi Rumidatul. Kamis (29/09).
Menurut Alfi, kegiatan MKRPL merupakan salah satu program Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Bandung guna pengembangan program berbasis optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan maupun lahan tidur.
“Tujuan dari MKRPL ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga, mengembangkan ekonomi produktif serta menciptakan lingkungan hijau berbasis tanaman pangan maupun tanaman obat untuk kebutuhan keluarga (TOGA),” tambahnya.
Menurutnya, kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim dosen ITB bekerja sama dengan Salimah Jawa Barat yang diketuai oleh Wiwi Hartanti, M.Pd serta Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung. Selain itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga melibatkan dua orang mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Lurah Cicadas, Tjakra Irawan, ST, MM serta Kasie Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Ekbang dan LH) Cicadas, Wiwi Wianti hadir dalam pembukaan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut.
“Dalam mengembangkan MKRPL, tim pengabdian dosen ITB memberikan pelatihan penanaman sayuran secara hidroponik. Sampai saat ini masyarakat sudah bisa menikmati hasil kebun sayuran hidroponik, diantaranya romain, seladah dan pakcoy. Giat panen sayur hidroponik sudah dilakukan sebanyak dua kali, saat panen tersebut selain dihadiri oleh ketua RW 10, juga dihadiri oleh lurah Cicadas serta Kasie Ekbang dan LH Kecamatan Cibeunying Kidul, Ibu Evi Noviani,” ucapnya.
Dengan dikembangkannya program MKRPL, lanjut ia, secara alamiah akan menggerakkan ibu-ibu untuk memanfaatkan pekarangan mereka sebagai sumber yang dapat menjadi pelengkap dalam rumah tangga, sehingga dapat menekan biaya bagi ibu rumah tangga. Dengan harapan, kegiatan tersebut dapat berjalan dengan maksimal melalui optimalisasi peran pemerintah di tingkat kecamatan, desa/kelurahan, hingga lingkungan/dusun.
“Hingga saat ini kami terus melakukan sosialisasi dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait program MKRPL yang memiliki manfaat besar bagi peningkatan perekonomian warga melalui pemanfaatan pekarangan yang selama ini cenderung tidak digunakan, berharap semangat mewujudkan MKRPL ini dapat tersebar luas ke masyarakat sekitar MKRPL, sehingga akan hadir MKRPL-MKRPL mandiri lainnya,” tandasnya.***