Empat Syarat untuk Membangun Keluarga Berkualitas Menurut Anggota Komisi IX DPR RI
QILATZ.COM, CIREBON – Dalam acara sosialisasi KIE Program Penurunan Stunting di wilayah khusus bersama BKKBN Provinsi Jawa Barat (Jabar), Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Hj. Netty Prasetiyani Heryawan, memaparkan empat syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai keluarga yang berkualitas.
Bertempat di Gedung PGRI Palimanan, Kabupaten Cirebon, Netty menekankan pentingnya niat dan tujuan berkeluarga yang jelas, mengatakan bahwa niat untuk beribadah merupakan dasar yang kuat.
“Persiapan dan perencanaan juga menjadi syarat kedua, dengan usia minimal perempuan 21 tahun dan laki-laki 25 tahun untuk menikah, agar mereka dapat menyelesaikan pendidikan setidaknya hingga SMA/SMK,” ujar Netty Kamis, 12 Oktober 2023.
Ketahanan keluarga, yang merupakan syarat ketiga, ditekankan oleh Netty sebagai faktor penting untuk menghindari konflik dan kekerasan dalam rumah tangga.
Ia menegaskan bahwa ketahanan keluarga harus dibangun dengan prinsip-prinsip agama yang mengajarkan kasih, saling menghargai, dan pemenuhan kewajiban serta hak dengan baik.
“Pentingnya pengasuhan yang benar dan tepat sebagai syarat keempat. Pola asuh yang salah dapat memengaruhi perkembangan anak-anak, dan menekankan perlunya usaha keras untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan waras,” katanya.
Netty memperingatkan bahwa ketidakmemenuhi empat syarat ini dapat menyebabkan stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi dalam jangka panjang, yang pada gilirannya akan menghasilkan anak-anak yang tidak sehat, sakit-sakitan, dan berpotensi memiliki tingkat kecerdasan yang rendah.
Selain itu, Mia Wahdini, Ketua Tim Kerja Integrasi Kebijakan Pengendalian Penduduk BKKBN Jabar, menyampaikan keprihatinannya terkait permasalahan kependudukan.
“Indonesia saat ini memiliki populasi keempat terbesar di dunia, namun terkendala oleh peringkat kecerdasan atau IQ yang terpaku pada urutan ke-130 di dunia. Kabupaten Cirebon juga memiliki angka stunting yang tinggi, mencapai 18,6%, dengan lebih dari 107 ribu anak menderita stunting. Upaya perbaikan dan pencegahan stunting menjadi salah satu fokus penting dalam wilayah ini,” tutupnya.***