BANDUNG – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ummat Islam (PUI) KH Nurhasan Zaidi lakukan kunjungan dakwah dan organisasi ke beberapa titik di daerah Jawa Barat, salah satunya Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PUI Jawa Barat. Kunjungan ini dalam rangka memperkuat kaderisasi dan recharging energi setelah sebelumnya DPP PUI menggelar Halal bi Halal Keluarga Besar PUI di Bandung pada 12 Syawal 1443 lalu.
Dalam rangkaian safari dakwah dan organisasi ini yang dikawal oleh Sekretaris Jenderal DPP PUI H Raizal Arifin, KH Nurhasan Zaidi mengajak pimpinan dan jajaran Badan Otonom PUI tingkat pusat di antaranya Ketua Umum DPP Wanita PUI Dra Iroh Siti Zahroh MSi, Ketua Umum Pemuda PUI Dr Rtb Mas Kana Kurniawan MAHk dan Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa (HIMA) PUI Syauqi Hafiz Lc.
Ketua Umum DPW PUI Jawa Barat KH Iman Budiman MAg menyambut dengan sukacita kedatangan KH Nurhasan Zaidi dan jajarannya di Gedung PW PUI Jawa Barat, Sukamulya, Cinambo, Bandung pada Jum’at pagi (27/5/22). Ia mewakili seluruh jajaran pengurus dan Badan Otonom PUI wilayah Jawa Barat mengungkapkan rasa terimakasihnya telah dikunjungi oleh Ketum DPP PUI, “Alhamdulillah KH Nurhasan dan jajaran sudi berkunjung ke kantor kami.”
KH Iman melanjutkan, “DPP PUI telah banyak merampungkan pekerjaannya yaitu menyusun regulasi dan pedoman-pedoman terkait organisasi, lembaga pendidikan, aset dan wakaf serta kemandirian organisasi. Insya Allah kami di wilayah akan mengawal pelaksanaanya ke seluruh warga PUI hingga ke daerah-daerah di Jawa Barat,” ucapnya.
“DPW PUI Jabar alhamdulillah telah banyak merampungkan perapihan aset dan wakaf di Jawa Barat. Kami juga terus mensosialisasikan regulasi terkait pendidikan PUI yang baru ke sekolah-sekolah, tentunya ini menjadi tantangan tersendiri karena DPW Jabar adalah basis utama PUI yang daftar pekerjaannya menjadi yang terbanyak dibandingkan dengan DPW yang lain,” ungkapnya dalam sambutan pagi itu.
Dalam sesi utama yaitu Ta’lim Ishlah, Ketua Umum DPP PUI KH Nurhasan Zaidi menyampaikan bahwa di era disrupsi ini organisasi PUI harus kuat pada basis pengetahuannya.
“Kader-kader kita sebagai sumber daya manusia penggerak zaman, harus diperkuat knowledge-nya dengan memperbanyak Ta’lim Ishlah di setiap titik cabang kepengurusan: wilayah, daerah, cabang, Wanita PUI, Pemuda PUI, HIMA PUI, Pemudi PUI, Hijar PUI, sekolah-sekolah dan majlis ta’lim,” ungkapnya.
“Kebijakan Ta’lim Ishlah ini tentu merujuk pada Ishlah al-Tsamaniyah sebagai pedoman amaliyah PUI, warisan para Founding Fathers PUI yang juga pendiri negara ini. Perbaikan akidah, ibadah, pendidikan, keluarga, masyarakat, adat, ekonomi dan ummat adalah delapan perbaikan yang mesti kita tingkatkan dan perbaiki dalam kehidupan warga PUI dimanapun berada,” lanjut KH Nurhasan yang juga Anggota DPR RI ini.
“Organisasi kita yang sudah berumur 104 tahun ini, kenapa PUI tidak bubar? Karena ada Intisab, rangkuman intisari dari ajaran Islam yang menjadi landasan ideologi PUI. Apalagi jika ditopang dengan basis SDM yang kuat, PUI bisa terus merespon perubahan-perubahan zaman dengan cepat,” tutupnya.
Acara kemudian berlanjut dengan sesi tanya jawab dan kemudian ditutup. KH Nurhasan pun beranjak ke lokasi safari dakwah berikutnya, sedangkan para pengurus badan otonom melakukan rapat koordinasi antara pengurus tingkat pusat dan tingkat wilayah. (Gabriel)