QILATZ.COM, SURABAYA – Dalam menyambut Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar “Simposium Transformasi Digitalisasi dan Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Menuju 5.0.” Acara ini bertujuan untuk menjawab tantangan digitalisasi yang dihadapi oleh perguruan tinggi di Indonesia.
Prof. Moh Mukri, Ketua PBNU Bidang Pendidikan, mengungkapkan bahwa digitalisasi adalah suatu keniscayaan di masa depan, dan para santri perlu siap dengan digitalisasi. Dalam Webinar SEVIMA, ia menyoroti pentingnya pemahaman mengenai digitalisasi di kalangan santri dan perguruan tinggi.
“Simposium ini akan menjadi wadah diskusi bagi para pengambil kebijakan di dunia pendidikan, dihadiri oleh pejabat tinggi negara, rektor, dan akademisi NU dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim juga memberikan restu untuk acara ini,” ujarnya.
Simposium ini tidak hanya berfungsi sebagai seminar, tetapi juga sebagai ajang silaturahim, kolaborasi, dan berbagi bimbingan antara perguruan tinggi yang lebih senior dan PTNU.
“Hal ini diharapkan akan membantu PTNU dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan mewujudkan kontribusi positif bagi masyarakat,” katanya.
Dalam rangkaian peringatan Hari Santri, Dr. Luthfi Hamidi, Ketua Pelaksana Simposium Transformasi Digital dan Rektor Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban, menegaskan pentingnya memajukan PTNU dan mempersiapkan generasi penerus yang mampu berkompetisi di era digital.
“Simposium ini diharapkan akan menjadi tonggak penting dalam menghadapi tantangan digitalisasi di dunia pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama,” ucapnya.***
