Panwaslu Sukasari Siap Awasi Pengemasan Logistik, Antisipasi Kekurangan Surat Suara dan Kurang Tinta

QILATZ.COM, SUKASARI – Upaya menjaga integritas Pemilu 2024, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Sukasari akan melakukan pengawasan logistik yang sudah mulai didistribusikan dari KPU Pusat.
“Pentingnya pengawasan yang ketat terhadap jenis logistik, untuk mencegah kesalahan pengiriman dan distribusi yang salah, hal tersebut takutnya dapat memengaruhi proses pemilihan,” ujar Ketua Panwaslu Sukasari Dede Galih seusai press realeas pengawasan logistik di aula Desa Sukarapih. Jum’at (26/01).
Galih mengaku, bahwa kualitas logistik harus memenuhi standar mutu yang ditetapkan, dengan penekanan khusus pada penerimaan logistik tepat waktu, setidaknya H-1 sebelum hari pemungutan suara di TPS.
“Diperkirakan kebutuhan logistik di Kecamatan Sukasari mencapai 26.245 DPT untuk 104 TPS dari 7 desa. Jenis logistik yang akan disebar mencakup kotak suara, surat suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel, alat mencoblos, dan perlengkapan pemungutan suara lainnya seperti daftar pasangan calon dan label identitas kotak suara,” ujar Galih bersama Koman Supriadi dan anggota Panwascam Sukasari lainnya, Tata Tarmana dan Asep Rahmat.
Galih menyebutkan pihaknya intensif melakukan pengawasan terhadap proses pengemasan logistik pemilu. Saat ini, pengepakan logistik dilakukan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumedang.
“Pengemasan logistik bagi Kecamatan Sukasari ditetapkan pada 30 Januari, kami menggarisbawahi pentingnya pengawasan ketat ini, sebab pengalaman lalu kekurangan surat suara dan tinta tumpah pada pemilu tahun 2019,” ucapnya.
Dede menyebut, kendala yang terjadi tahun 2019 menjadi prioritas utama untuk diawasi. Sehingga, pengawasan tidak hanya dilakukan oleh Panwaslu Sukasari, tetapi juga melibatkan Pengawas Kelurahan Desa (PKD) secara bersama-sama memastikan kehati-hatian terhadap logistik.
“Lengemasan logistik, kami menyoroti 250 kotak suara yang perlu dikirimkan dengan tepat. Pengalaman PSU (Pemungutan Suara Ulang) akibat tertukarnya logistik dengan wilayah lain, menjadi peringatan penting agar kesalahan semacam itu tidak terulang,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya ketepatan dalam distribusi logistik, memastikan bahwa jumlah surat suara yang sesuai dengan tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan bahwa setiap tahap pengemasan berjalan lancar.
“Kami berkomitmen untuk mencegah kejadian-kejadian yang dapat mengganggu kelancaran proses pemilu,” tandasnya. ***