Pemkab Maybrat Papua Barat Tepis Isu Soal Kondisi Pengungsi

QILATZ.COM, SUMEDANG — Pemkab Maybrat, Papua Barat Daya menanggapi adanya komentar miring mengenai sejumlah pengungsi atau eksodus masyarakat yang ke luar wilayahnya secara besar-besaran karena suatu sebab.
Hal ini pun menjadi salah satu tugas berat bagi Bernhhard E. Rondonuwu selaku PJ Bupati Maybrat, Papua Barat Daya.
Namun berkat keseriusan, kerja keras dan kegigihan Bernhard, kini sejumlah warga eksodus sudah kembali ke kampung halamannya. Bahkan mendapat jaminan keamanan dari pemerintah.
Asisten II Setda Kabupaten Maybrat, Engelbertus Turot SP., M.Si, mengatakan, kehadiran Berhnard membawa dampak luar biasa bagi Kabupaten Maybrat.
“Memang salah satu target pak Bernhard ini adalah masyarakat pengungsi. Kita bekerja mulai Januari tahun lalu. Pak Bernhard kemudian berkoordinasi dengan DPRD pusat, pemerintah pusat dan kementerian, sehingga saat ini persoalan pengungsi telah ditangani dengan baik,” kata Engelbertus saat berkunjung ke Sumedang di Studio Command Centre Sumedang, Jumat (4/8).
Engelbertus juga mengatakan, target penyelesaian pengungsi tahun ini sampai bulan Oktober mendatang.
Adapun saat ini, capaian penanganan pengungsi sudah mencapai 80 persen melalui 3 sampai 4 tahap. Sedangkan sejumlah warga eksodus yang telah kembali di antaranya Distrik Aifat Selatan, Aifat Selatan bagian timur dan daerah lainnya.
“Luar biasanya lagi, masyarakat yang sudah kembali ke kampung halamannya telah melakukan aktivitas seperti biasa. Mereka juga mendapat pelayanan kesehatan dan pendidikan serta mendapat jaminan keamanan, karena pak Bernhard bersinergi dengan Polri dan TNI,” terang Engelbertus.
Meski demikian diungkapkan Engelbertus, sisa warga eksodus yang belum kembali ke kampung halamannya terkendala dengan keterbatasan insfrastruktur jalan. Maka saat ini, Pj. Bupati Maybrat tengah membangun sejumlah jalan dan upaya lainnya, demi target 100 persen warga eksodus kembali ke kampung halamannya.
“Langkah berikutnya yang dilakukan pak Penjabat Bupati Maybrat adalah membentuk tim khusus untuk mendata pendistribusian logistik dan sebagainya. Beliau juga berupaya sekamsimal mungkin, bahkan berulangkali ke kementerian, seperti Kementerian Kumham, Kementerian Sosial, Kementerian PUPR, BPBD dan lainnya. Hasilnya kementerian memfasilitasi kita,” paparnya.
Ia mengungkapkan, pada prinsipnya persoalan pengungsi di Kabupaten Maybrat berbeda dengan daerah lain.
Pasalnya di daerah lain, pengungsi tinggal di suatu tempat, diurus dalam pengungsian, camp. Namun di Maybrat, pengungsi tinggal dengan keluarga.
“Namun persoalan pengungsi di Maybrat ini secara umum luar biasa, bisa tertangani oleh kehadiran pak Bernhard, meskipun ada banyak keterbatasan. Jumlah pengungsi di Maybrat itu mencapai angka 6000-an. Namun nanti kita akan lakukan pendataan ulang,” ucapnya.
“Infrastruktur jalan ini sebagaimana tadi saya katakan, menjadi salah satu masalah besar di Maybrat. Tetapi melalui beberapa kebijakannya, pak Pj. Bupati Maybrat juga terus membangun jalan, jembatan dan lainnya. Menurut saya, saat ini di Maybrat sudah ada perubahan amat luar biasa,” tambahnya.
Senada Wakil Ketua II DPRD Maybrat, Agustinus Tenau, S. Sos., M.Si. mengatakan bahwa selama ini, sekitar dua tahunan Pemkab Maybrat, Papua Barat serius menangani pengungsi, meski belum mencapai 100 persen.
“Perlu kami sampaikan bahwa jika ada statement yang menyebutkan stunting dan pendidikan tidak diurus, pengungsi tidak diberi makan, menurut saya itu adalah hoaks, kebohongan publik. Karena faktanya Pemkab Maybrat serius,” kata Agustinus saat ditemui sejumlah awak media di Studio Command Centre Sumedang, Jumat (4/8).
Kata Agustinus, sejak Pj Bupati Bernhard menjabat kurang lebih 11 bulanan saat ini, tidak terjadi lagi kontak senjata. Sehingga rasa aman dan nyaman sampai saat ini dirasakan oleh masyarakat Maybrat.
“Keamanan kita mobile 24 jam, kalau pun ada pihak-pihak yang mengklaim sepihak, menurut saya itu mereka keliru, sangat keliru. Jika kita misalnya membuat identifikasi, merilis, jujur pemerintah tidak tinggal diam. Jujur kami harus mengapresiasi kinerja pak Pj. Bupati Maybrat, pemulangan pengungsi ini dilakukan dengan baik dan secara bertahap,” jelas Agustinus.***