
QILATZ.COM, EDUKASI – Teknologi hidroponik dikenalkan sebagai solusi budidaya tanaman yang kini tengah digrandungi petani milenial, memiliki citra yang baik karena identik dengan gaya hidup modern dan dapat diterapkan di lahan terbatas, dengan menggunakan media tumbuh air maupun media non tanah, seperti arang sekam dan cocopeat.
Hidroponik umumnya digunakan untuk tanaman sayuran daun, seperti selada, seledri, dan bayam. Namun dapat pula dikembangkan untuk tanaman buah dan sayuran buah, seperti melon, tomat dan mentimun. Sama seperti budidaya tanaman pada umumnya, budidaya secara hidroponik tetap mengacu pada 5 aspek sebagai kebutuhan utama tanaman yakni cahaya, oksigen, air, nutrisi, dan penyangga (buffer).
Dalam sistem hidroponik cahaya dan oksigen didapatkan dari lingkungan tumbuh sekitar, sedangkan air, nutrisi dan penyangga perlu disediakan oleh petani. Air dan nutrisi umumnya disediakan dengan teknik fertigasi, menggunakan larutan AB-mix ke dalam wadah tumbuh tanaman.
Penyangga disediakan dalam bentuk net pot dan pipa untuk kasus budidaya sayuran, sedangkan kasus budidaya buah memerlukan penyangga dalam bentuk media non tanah dan ajir
Pada praktiknya, budidaya secara hidroponik sudah banyak mengalami perkembangan, dan kini dapat ditemukan dengan model yang beragam, seperti NFT, DFT, Aeroponik, hingga Aquaponik. NFT, atau singkatan dari Nutrient Film Technique merupakan budidaya hidroponik dengan menggunakan lapisan air tipis (3 mm) dengan keunggulan berupa hemat air dan hemat pupuk, serta cocok untuk tanaman sayuran bernilai ekonomis tinggi, seperti selada salad dan seledri.
DFT merupakan singkatan d ari Deep Floating Technique merupakan budidaya hidroponik dengan menggunakan lapisan air tebal, sehingga seluruh akar tanaman terendam larutan nutrisi. Aeroponik merupakan teknik budidaya hidroponik dengan menggunakan media udara kabut, sedangkan Aquaponik adalah penggabungan dari hidroponik dengan aquakultur, seperti teknik Budikdamber (Budidaya Ikan dalam Ember) yang cukup populer dewasa ini, melibatkan ikan lele dan sayuran kangkung dan bayam.
Pembuatan pipa hidroponik NFT juga tidak perlu terlalu panjang, karena dikawatirkan tanaman yang tumbuh paling jauh dari saluran air masuk mengalami perlambatan pertumbuhan sehingga hasil panennya tidak seragam.