Teknologi

Tidak Semua Siswa di Jember Dapat Belajar Online karena Akses Internet Tak Merata

Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Jember sudah sebanyak tiga kali memperpanjang masa belajar di rumah secara online di masa pandemi Covid-19. Pembelajaran yang dilakukan di rumah menggunakan beberapa metode, tergantung pada kesepakatan guru dan murid. Umumnya yang dipakai adalah pembelajaran dengan sistem online atau daring yang memanfaatkan teknologi informasi. 

Metode pembelajaran secara daring itu, tentunya mengandalkan jaringan internet. Namun, ternyata di sejumlah desa di Jember, pembelajaran dengan sistem daring tidak berjalan efektif karena tidak semua desa di Kabupaten Jember dapat mengakses internet dengan lancar. 

“Jaringan telepon mungkin masih bisa, WA juga masih. Tapi kalau untuk belajar secara online yang membuka situs pembelajaran tidak bisa. Lalu juga ditambah SDM (Sumber Daya Manusia) atau orangtua yang tidak paham tentang teknolog itu,” ujar Kepala Sekolah MI Miftahul Ulum, Nurul Anwar, yang berada di Dusun Baban Darat, Desa Mulyorejo Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, pada Senin (20/4/2020). 

Nurul menambahkan kalau tidak semua kawasan mudah mendapatkan sinyal telepon dan WA. 

“Tidak semua kawasan di sini ramah dengan sinyal telepon ataupun WA. Ada beberapa yang mengalami kesulitan akses internet itu,” imbuhnya. 

Nurul bahkan menjelaskan jika para wali murid di sekolah yang dikelolanya banyak yang tidak paham teknologi gawai karena mayoritas dari mereka bekerja sebagai buruh kebun dan petani. Jadi saat ada penerapan pembelajaran secara online seperti ini di rumah menjadi tidak cukup efektif baik bagi para siswa maupun guru. 

Back to top button