Warga Binaan Teroris Sumedang Ikrar Setia Negara
QILATZ.COM, SUMEDANG – Lapas Kelas II B Sumedang menjadi saksi pelaksanaan Kegiatan Ikrar Setia Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh warga binaan narapidana tindak pidana terorisme. Pada Senin (05/02/2024).
Barkahadi Kusnandar alias Abu Uwais alias Benkz bin Iding Sutisna, lahir di Tasikmalaya pada 24 Februari 1988, menyampaikan ikrar tersebut di hadapan sejumlah pejabat dan undangan.
Acara ini turut dihadiri oleh Dandim 0610 Sumedang Letkol Kav. Christian Gordon Rambu M.Si(Han), Kajari Sumedang Yenita Sari, SH, MH, serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat lainnya.
Dalam sambutannya, Kalapas Kelas II B Sumedang, Ratri Handoyo Eko Saputro, menyatakan tujuan dari ikrar ini adalah memberikan pemahaman kepada narapidana terorisme agar setia kepada NKRI dan berpegang teguh pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bela negara untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan, Barkahadi sebelumnya telah aktif mengikuti kegiatan pesantren dan Pramuka di Lapas, mendapatkan dukungan dari berbagai instansi seperti TNI, POLRI, Kejaksaan, Kesbangpol, BNPT, dan Densus.
“Ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk memastikan bahwa pelaku terorisme dapat melepaskan diri dari aksi terorisme dan kembali menjadi warga negara Indonesia yang baik,” katanya.
Kadiv Pemasyarakatan menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan peran Lembaga Pemasyarakatan dalam rehabilitasi, reduksi, resosialisasi, dan perlindungan terhadap para narapidana. Semua berkat dukungan dari berbagai instansi terkait, menciptakan kolaborasi sinergitas yang efektif.
Dalam pesannya, Barkahadi diminta untuk menjaga iman, bertawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan menjalani kehidupan sebagai warga negara yang profesional, mematuhi hak dan kewajiban sesuai perundang-undangan.
Kalapas mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi sehingga program pembinaan dapat berjalan maksimal, membawa saudara kita kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.***